Sepatu Hak Tinggi Awalnya Dipakai Pria
Sepatu hak tinggi mungkin agak aneh ya terdengarnya di telinga kita. Memang, alas kaki jenis ini lebih dikenal dengan sebutan high heels.
Saya pribadi tidak memiliki sepatu hak tinggi lho sobat. Nggak ada alasan khusus sih sehingga saya tidak menggunakannya. Padahal banyak yang mengatakan sepatu ini cocok untuk mereka yang tinggi badannya sedang biar terlihat tinggi.
Dan tinggi badan saya nggak terlalu tinggi. Namun karena nggak biasa mengenakannya mungkin, jadi kurang terbiasa. Meski begitu saya senantiasa memperhatikan bagaimana orang lain mengenakannya.
Begitulah, saya memang jenis orang yang suka melihat gaya berpakaian orang lalu mencari referensinya di internet. Yah, sekadar menambah wawasan dan pengetahuan biar tahu banyak hal.
Eh, pernah nggak kalian seksama memperhatikan kaum apa yang paling banyak mengenakan high heels tadi? Jawabannya pastilah kaum hawa atau perempuan, bukan? Hehe jadi tersanjung ya, perempuan memang dilahirkan untuk menyukai mode.
Sayangnya, awal munculnya sepatu hak tinggi justru untuk kepentingan atau keperluan kaum lelaki. Jadi jika saat ini high heels identik dengan kaum wanita dengan image feminim, itu sudah mengalami pergeseran.
Yuk kita melanglang sejarah ke zaman sebelum kita lahir. Tepatnya 3.500 Sebelum Masehi lalu, ada catatan sejarah sepatu beginian sudah dipakai. Kalau iya, wah umurnya sudah sangat tua ya sobat.
Jadi alas kaki yang kita bicarakan saat ini termasuk peradaban Mesir kuno. Tahulah kita, orang Mesir memang memiliki peradaban yang modern sejak zaman itu. Konon, pemakainya adalah bangsa Persia pada abad ke-9.
Bukan untuk pamer atau mengikuti fashion show lho sobat. Zaman dahulu orang belum terpikir ke arah sana. Beda dengan sekarang, Citayam Fashion Week saja menjadi viral sehingga lahirlah nama-nama beken seperti Bonge, Kurma dan sebagainya.
Para pria yang mengenakannya adalah para prajurit yang berperang menggunakan kendaraan berupa kuda. Nah, sepatu hak tinggi yang dipakai gunanya untuk mengunci sadel yang dipijak dengan kaki.
Sepatu ini bertahan menjadi "milik" kaum lelaki bahkan hingga abad ke-15. Zaman itu orang-orang Eropa mulai menyukai gaya berpakaian orang Persia. Tentu saja gaya bersepatunya juga ikut ditiru.
Namun nggak semua lho sobat warga yang bisa mengenakannya. High heels kemudian lebih banyak dikenakan oleh keluarga kerajaan Perancis. Sepatu ini pun menjadi simbol status. Orang jelata hanya bisa menyaksikannya, auto sedih pastinya.
Berdasarkan catatan, salah satu orang yang terkenal yang dikaitkan dengan high heels adalah Louis XIV yang berkuasa di Perancis pada 1600-an. Jika dalam bayangan kita seorang raja itu posturnya tinggi besar, tidak demikian dengan dirinya.
Ia memang ditakdirkan lahir dengan postur tubuh pendek. Bahkan terlalu pendek untuk ukuran raja sehingga memerlukan alas kaki untuk meninggikan posturnya. Namun pada zaman ini kaum perempuan mulai melirik high heels dan memakainya.
Lama-lama gerakan ini semakin kuat. Hingga akhirnya alas kaki ini bisa dipakai semua orang. Raja, anak raja, warga biasa, guru, prajurit, pedagang dan sebagainya boleh mengenakannya. Justru yang terjadi adalah, kaum wanita lebih antusias mengenakannya di kaki mereka.
Akhirnya, pada abad ke-18, laki-laki mulai berhenti memakai sepatu tersebut untuk membedakan mereka dari perempuan. Hehe, lucu juga ya sejarahnya.
Sejak itu hingga kini, sepatu hak tinggi seolah menjadi identitas kaum wanita. Semoga artikel singkat ini bermanfaat ya sahabatku semua. ***
0 Response to "Sepatu Hak Tinggi Awalnya Dipakai Pria"
Post a Comment