Harga Kain Tenun Gringsing Bisa Mencapai Ratusan Juta Rupiah
Bulan Mei 2022 lalu, tepatnya tanggal 26 sampai 29 digelar Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta Convention Center. Kegiatan semacam ini langsung ramai karena sebelumnya "libur" akibat pandemi.
Foto : Instagram antique_fabrics_gringsing
Sejumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal dari seluruh daerah Indonesia meramaikan pameran ini. Salah satu booth yang menjadi sorotan pengunjung ialah Tenun Gringsing dari Bali.
Betapa tidak, di sini pengunjung bisa mendapatkan informasi tentang kain gringsing langsung dari pemilik UMKM Tunjung Biru Art Shop, Kadek.
Menurut Kadek, Tenun Gringsing dijual mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah, tergantung tingkat kesulitan dan lama pembuatan.
Ia mengklaim jika kain tenun gringsing menjadi salah satu produk paling langka di dunia. Kain gringsing double ikat bahkan hanya ada tiga di dunia, Indonesia di Karangasem, India dan Jepang.
Kaget ya sobat mendengar harga tenun asli Indonesia harganya sampai selangit? Kalau saya percaya banget sesuatu yang langka harganya sangat fantastis.
Bagi kolektor kain seperti batik, tenun, songket, Indonesia adalah negara yang tak boleh dilupakan dalam daftar negara yang harus dikunjunginya.
Kain Gringsing Berasal dari Bali
Bali tak hanya dianugerahi alam yang mempesona, melainkan juga melahirkan sebuah kebanggaan bernama Tenun Gringsing. Kata Gringsing sendiri dari dua kata, yakni gring yang berarti 'sakit' dan sing yang berarti 'tidak'.
Maknanya kurang lebih kain yang dianggap memiliki kekuatan magic dan membuat pemakainya terhindar dari bala. Pembuatanya ada di Desa Tenganan, Bali. Teknik yang digunakan ialah ikat ganda dan membutuhkan waktu sampai lima tahun untuk menyelesaikannya.
Tenganan merupakan sebuah desa tradisional salah satu favorit turis mancanegara. Salah satu yang membuat Desa di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem di bagian timur pulau Bali ini begitu menarik adalah kain Gringsing.
Lantaran ada nama itu, desa ini juga sering disebut dengan Pegringsingan Bali.
Sejarah Kain Tenun Gringsing
Alkisah, berdasarkan mitos kain tenun gringsing berawal dari Dewa Indra, pelindung dan guru kehidupan bagi masyarakat Tenganan. Dewa Indra sangat mengagumi keindahan langit di malam hari lantas mewujudkannya melalui motif dan mengajarkannya kepada rakyat pilihannya, yaitu rakyat Tenganan.
Dewa ini pun mengajarkan teknik menenun kepada para wanita. Lukisan motifnya menggambarkan keindahan bintang, bulan, matahari, dan hamparan langit lainnya. Kain berwarna gelap alammi digunakan masyarakat Tenganan dalam ritual keagamaan atau adat dan dipercaya memiliki kekuatan magis.
Sementara catatan sejarah lain yaitu pada tahun 1984, Urs Ramseyer (1984) dalam tulisannya yang berjudul Clothing, Ritual and Society in Tenganan Pegeringsingan Bali, menyatakan dugaan bahwa masyarakat Tenganan sebagai sesama penganut Dewa Indra merupakan imigran dari India kuno.
Imigran tersebut kemungkinan membawa teknik dobel ikat melalui pelayaran dari Orrisa atau Andhra Pradesh dan mengembangkan teknik tersebut secara independen di Tenganan. Kemungkinan lain adalah para imigran menguraikan kutipan-kutipan dari beberapa jenis tenun patola untuk dikembangkan di Indonesia.
Foto : Instagram tampilgayadancantikKeistimewaan Kain Gringsing
Mengapa harga kain tenun gringsing begitu mahal? Ada sejumlah alasan yang menurut saya masuk akal. Beberapa hal tersebut saya uraikan di bawah ini.
Pertama, cara yang digunakan untuk membuatnya adalah teknik dobel ikat. Teknik ini hanya satu satunya di Indonesia, sehingga kain Gringsing membuat kolektor lokal maupun mancanegara sangat menghormati dan mengaguminya.
Kedua, proses penenunannya membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Namun proses pembuatan motif ikat gandanya yang memerlukan waktu sangat lama. Bisa sampai lima tahun untuk menyelesaikan sebuah karya.
Ketiga, kain ini dipercaya memiliki kemampuan menolak bala bagi pemakainya.
Keempat, selain proses produksinya yang cukup sulit dan membutuhkan waktu lama, bahan yang tersedia juga sangat terbatas.
Kelima, dalam proses pewarnaannya, kain gringsing tidak bisa memiliki warna yang pekat dan tahan lama apabila tidak diberi warna yang dihasilkan oleh minyak kemiri.
Keenam, kain tenun gringsing disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama karya Empu Prapa di mana tertulis tirai-tirai di salah satu kereta kencana Hayam Wuruk, Sri Nata Wilwatikta, terbuat dari kain gringsing.
Ketujuh, masyarakat Desa Tenganan masih mempertahankan penggunaan kain ini untuk berbagai upacara, seperti upacara keagamaan, upacara kikir gigi dan upacara pernikahan.
Dengan keunikannya, kain tenun Gringsing menjadi buah tangan untuk delegasi KTT G20 yang akan datang.
Demikian sobatbatik, semoga artikel Harga Kain Tenun Gringsing ini bermanfaat. ***
0 Response to "Harga Kain Tenun Gringsing Bisa Mencapai Ratusan Juta Rupiah"
Post a Comment