Memahami Motif Batik Sidomulyo di Pernikahan Adik Presiden Jokowi

Pernikahan antara Idayati dan Anwar Usman sudah usai. Namun masih ada yang tertinggal dalam benak saya soal Batik Sidomulyo yang dikenakan saat prosesi pernikahan mereka.

Bagi saya, sangat menarik menyaksikan batiknya lantaran Idayati adalah adik Presiden Joko Widodo. Sedangkan Anwar Usman adalah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) aktif.

Tentu saja jalannya pernikahan dengan adat Jawa juga menarik bagi saya.

Sumber Foto: Sekretariat Wakil Presiden

Selama kuliah di Solo, sedikit banyak saya mengenal Batik Sidomulyo. Meski harus diakui, saat itu saya masih belum berani mengeksplore ketertarikan saya akan batik.

Saya paham betul, dalam adat Jawa, suatu motif batik tidak boleh sembarangan dikenakan. Selalu ada aturan pemakaian batik tertentu untuk upacara-upacara adat.

Apalagi yang menikah ini menurut saya bukan orang sembarang. Artinya Anwar adalah pejabat tinggi di negara ini.

Dari hasil nelepon teman lama di Surakarta, saya dapat informasi jika Batik Sidomulyo merupakan batik yang dipercaya melambangkan sebuah doa maupun harapan.

Sidomulyo dari dua kata yang digabung, yakni sido dan mulyo. Sido merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti jadi atau menjadi. Sedangkan mulyo artinya mulia atau makmur.

Kata Sidomulyo sendiri dari berbagai literatur disebutkan populer sebelum wewaton atau Paugeran Sriwedari pada tahun 1926.

Motif ini terbilang batik kuno Surakarta yang sudah ada sejak era Mataram Kartasura. Batik ini merupakan jenis batik keraton.

Kalau saya perhatikan, dibutuhkan ketelitian dan kesabaran oleh pembatiknya untuk menyelesaikan motir ini. Meski sekilas tak jauh beda dengan motif sido lainnya, yakni adanya bentuk wajik atau belah ketupat.

Pola dasarnya ialah geometris membentuk bidang persegi. Di dalam setiap bidang digiasi motif seperti pohon hayat, kupu-kupu, bangunan, dan garuda.

Lebih jauh, batik ini juga dilengkapi motif lung-lungan atau tumbuhan berjalar dan cecek atau titik-titik. Motif ini merupakan motif isen (isian) yang digunakan untuk mengisi ruang kosong yang menghubungkan antarmotif penyusun utama.

Namun saya melihat warna latar untuk Sidomulyo lebih terang ketimbang Sido lainnya.

Di Jawa, motif ini memang banyak digunakan oleh mempelai saat menikah. Karena ya seperti yang saya sebutkan di atas, diharapkan pengantinnya mendapatkan kemuliaan.

Batik memang penuh dengan filosofi, karena itu saya selalu mengajak sobatbatik semua untuk tak hanya membeli baju batik namun tidak mencoba memahami apa maknanya.

Bahkan untuk batik modern sekalipun, saya percaha ada makna yang disiratkan pembuatnya. ***