Batik di Daerah Yang Saya Kenal dari Buku Sebagai Penghasil Timah
Saat puasa seperti ini kegiatan apa yang mengasyikkan saat menunggu berbuka? Mungkin ada teman-teman yang jalan-jalan atau yang biasa disebut dengan ngabuburit, atau mulai mencari referensi resep kue lebaran apa yang akan dibuat, dan banyak aktivitas lainnya.
Foto : selingga.comKalau saya, salah satu kegiatan yang mengasikkan adalah browsing dan baca-baca artikel seputar batik dan kain tradisional. Nggak tahu ya, Tuhan memberikan saya hobi pada tenun, batik dan kain-kain dan itu harus saya syukuri.
Dan saya menemukan artikel yang membuat saya super excited. Ada artikel koran lokal yang memberitakan mengenai batik Lingga. Mungkin sobat belum tahu di mana itu Kabupaten Lingga.
Saya browsing, dan ternyata merupakan satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau. Kabupaten Lingga memiliki dua pulau besar utama, yakni Pulau Dabo Singkep dan Daik.
Nah, kalau seumuran saya pasti ingat zaman SD dulu ada sejarah. Daerah-daerah penghasil mineral di perutnya, salah satunya yang saya ingat betul ialah Dabo Singkep dengan timahnya. Lalu saya browsing (berharap suatu saat kalau pandemi sudah aman, saya ingin berkunjung ke Lingga).
Timah pernah berjaya di zaman orde lama. Bahkan bangunan sisa kejayaannya pun masih bisa ditemukan sampai kini. Oleh Pemkab Lingga, beberapa dimanfaatkan. Misalnya untuk gedung daerah. Namun saya tidak mengerti banyak soal timah. Yang saya ketahui ya batik. Ternyata sobat, Lingga kini memiliki kekayaan motif batik yang luar biasa. Pada 2020 silam, kabupaten ini menyelenggarakan Gebyar Pesona Batik Lingga di Implacement Timah Dabo Singkep. Model-model lokal melenggak lenggok mengenakan busana yang dirancang dari motif batik lokal.
Dari atikel yang saya baca, kegiatan ini berlangsung meriah. Ada ucapan dari pejabat (mohon maaf jika pejabatnya sudah ganti) kala itu, Haryati Alias Wello. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan batik dan Kabupaten Lingga. Saya semakin meyakini bahwa batik memang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia. Dan yang membanggakan, daerah seperti lingga sudah mematenkan sejumlah motif batik.
Sekda Lingga kala itu, Juramadi Esram bahkan mengatakan alangkah lebih baik sekolah-sekolah di Kabupaten Lingga dapat menggunakan batik asli Lingga. “Ini ajang promosi. Perangkat daerah sudah dibagi batiknya. Jadi setiap kami kita sama-sama pakai batik Lingga,” kata dia.
Untuk menyemarakkan acara ini, panitia mendatangkan artis senior ibu kota, Chintami Atmanegara. Setiap kali membaca berita seperti ini, saya semakin bangga menjadi orang Indonesia. Setiap daerah memiliki motif batiknya sendiri. Kalaulah pameran busana itu dilaksanakan di Jakarta, bagi saya itu sudah biasa. Karena saya juga lama tinggal di kawasan Sudirman. Atau di Bekasi, Tidak akan semenarik saat tahu itu diselenggarakan di Kabupaten Lingga. Saya membayangkan, di setiap kabupaten yang tidak saya kenal dan mereka memiliki motif batik sendiri. Amazing... ***
0 Response to "Batik di Daerah Yang Saya Kenal dari Buku Sebagai Penghasil Timah"
Post a Comment