Jas Hujan Motif Batik, Tetap Nasionalis di Bawah Hujan
Mau tetap memiliki rasa nasionalis dalam segala cuaca? Coba saja mengenakan jas hujan motif batik saat kalian bepergian keluar dengan sepeda motor.
Artikel ini agaknya lebih cocok bagi kalian yang selama ini bepergian dengan mengendarai sepeda motor. Atau bagi yang jalan kaki juga masih relevan.
Tahu jas hujan? Pasti semuanya menjawab tahu. Saya jamin itu. Namun pernah mengenakan jas hujan motif batik? Hayo... padahal harganya juga nggak terlalu beda jauh banget dengan jas hujan biasanya.
Yang harus digaris bawahi di sini ialah, meski namanya jas hujan motif batik jangan berpikiran bahannya kain. Sama seperti jas hujan motif lain, jas hujan yang kita bicarakan juga terbuat dari bahan plastik.
Sejarah Jas Hujan
Jas hujan bukan lahir baru-baru ini. Suku Inca telah mampu melindungi tubuh mereka dari hujan dengan membuat ekstrak getah dari kulit kayu yang diolesi ke pakaian mereka.
Hal ini tak jauh beda dengan suku Inuit dan bangsa Viking yang merendam baju mereka ke dalam minyak ikan dengan tujuan yang sama.
Tidak ketinggalan dengan masyarakat Saxon yang mengolesi kain tenunan mereka dengan lemak binatang untuk mengurangi penyerapan air.
Zaman pun semakin berkembang terutama saat Revolusi Industri terjadi. Dengan menggunakan bahan kimia tambahan, kain yang bersifat waterproof pun tercipta.
Penemuan ini diprakarsai oleh ahli kimia Charles Macintosh pada tahub 1816. Dia mengembangkan lem dengan menggunakan produk dari penyulingan batu bara yang bernama naptha.
Lem tersebut ia gunakan untuk lapisan tenun yang ditekan bersama kain wol denhan menggunakan rol. Jas hujan tersebut dipatenkan pada 1823. Sayangnya, jas hujan yang tahan air itu sangat berat dan berbau karet.
Tidak hanya itu, jas hujan yang dipatenkan Macintosh juga sangat berat kaku serta selalu bolong saat dijahit.
Manchitos kembali melakukan inovasi dengan menggandeng Thomas Hancock. Kali ini sang ahli kimia dan rekannya mengembangkan proses vulkanisasi yaitu memanaskan lateks dan menggabungkannya dengan sulfur dan akselerator.
karet menjadi kuat dan lebih elastis sehingga tercipta kain yang lebih lembut, mudah dijahit, dan kedap air tentunya.
Puluhan bahkan ratusan tahun berikutnya, inovasi untuk menghasilkan kain yang antiair semakin berkembang. Ditambah lagi dengan kemajuan di bidang teknik dan kimia sehingga bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan kain yang anti terhadap air juga semakin aplikatif.
Jas Hujan Motif Batik
Hingga pada zaman now ini lahirlah banyak ragam jas hujan, salah satunya jas hujan motif batik. Tak bisa dipungkiri, batik memang menjadi inspirasi begitu banyak produk.
Dari yang awalnya bahan untuk pakaian, kini batik pun menghiasi tas, topi, celana, sepatu dan jas hujan.
Ada banyak jas hujan batik yang bisa dipilih sesuai selera. Beberapa ragam diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Batik Bagian Bahu
Jenis ini sangat kentara, yakni hanya bagian bahu daru jas hujan yang bercorak batik. Selebihnya warna solid dari atas sampai bawah. Namun peroaduan warnanya juga tetap dijaga.
Biasanya jas hujan model ini terdiri dari atasan dan bawahan. Bukan jas hujan yang hanya selembar lalu ada lubang untuk kepalanya.
Tak ubahnya baju lengan panjang, cuma yang ini berbahan plastik dan jangan sampai lupa kalian menghadiri acara menggunakannya hehe.
2. Batik Bagian Punggung dan Dada
Batiknya hanya terlihat pada bagian punggung dan dada. Kalau pada kemeja, sambungannya pasti dijahit. Namun karena ini jas hujan, maka garis yang membentuknya hanya cetakan printer dengan tinta khusus.
3. Batik Variasi
Letak corak batiknya bisa ada di mana saja. Bisa melintas di bagian atas, bisa di bagian bawah atasan dan sebagainya.
Bisa juga pada separuh atasan jas hujan. Jika dilihat dari kejauhan mirip hujan-hujanan mengenakan kemaja batik. Padahal ini jas hujan.
Tak sedikit yang membuat corak variasi di punggung. Belilah yang warnanya tidak begitu jauh dari warna kesukaan kalian.
4. Batik Full
Kalau yang ini atasan maupun bawah memiliki corak batik. Meski nggak utuh 100 persen dipenuhi corak batik, namun mendominasi.
Nah, ada banyak pilihan bukan bagi seseorang yang ingin selalu tampil nasionalis dan bangga dengan kekayaan budaya negerinya sendiri?
Demikianlah artikel tentang Jas Hujan Motif Batik, Tetap Nasionalis di Bawah Hujan, semoga kita tetap bangga dan mencintai batik. ***
0 Response to " Jas Hujan Motif Batik, Tetap Nasionalis di Bawah Hujan"
Post a Comment