Mengenal 10 Pewarna Alami Untuk Membatik
Salah satu faktor yang sangat penting dalam proses membatik adalah pewarna batik. Ada dua macam pewarna batik yaitu yang alami dan kimia/sintetis. Kedua macam pewarna batik ini masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sebelum munculnya pewarna kimia sebagai hasil dari kemajuan teknologi, pengrajin batik hanya memakai pewarna alami yang bisa didapatkan dari bahan-bahan di lingkungan sekitar. Meskipun memakai bahan alami, kualitas batik yang dihasilkan tentunya lebih bagus dan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Jenis Pewarna Alami Untuk Membatik
1. Kunyit
Kunyit atau kunir memang sudah sejak lama dipergunakan sebagai bahan pewarna, baik makanan ataupun batik. Jenis rempah yang paling mudah kita temukan di dapur. Warna kuning dihasilkan dari pewarna kunyit. Apabila kunyit dicampurkan dengan buah jarak dan jeruk, akan menghasilkan warna hijau tua, dan apabila dicampurkan dengan nila atau indigo, akan menghasilkan warna hijau muda.
2. Biji Buah Pinang
Biji buah pinang yang dipakai adalah yang
sudah tua, berasal dari pohon pinang. Pohon pinang tumbuh di berbagai
tempat di Indonesia. Pohonnya cukup tinggi dengan batang yang kecil dan
kurus, tidak mempunyai cabang atau ranting. Mirip pohon kelapa tanpa
gerigi di pohonnya.
Biji buah pinang yang sudah tua ditumbuk sampai halus, kemudian dicampur air supaya menjadi larutan pewarna.
Pewarna
alami dari biji buah pinang ini sudah lama dipakai oleh masyarakat
Papua untuk membuat batik Papua. Warna batik yang dihasilkan adalah
coklat kemerahan dan hitam pada kain batik.
3. Kulit Akar Mengkudu
Mengkudu atau ada juga yang meyebut pace dalam bahasa Jawa, bisa dipergunakan sebagai pewarna alami yang menghasilkan warna merah. Dari akar tanaman mengkudu ini, terciptalah bahan pewarna alami batik berwarna merah tua atau merah kecoklatan.
4. Kulit Pohon Mundu
Biasa disebut dengan buah apel jawa. Apabila dicampur dengan tawas akan menghasilkan warna hijau. Foto : ponggok,desa.id
5. Daun Nila/Indigo
Disebut juga dengan pohon tarum atau pohon indigo, daun nila dapat menghasilkan warna biru apabila dicampur dengan air kapur. Warna biru yang dihasilkan diambil dari daunnya yang menghasilkan zat yang apabila tercampur dengan oksigem akan menghasilkan zat yang mengikat dengan sangat kuat pada kain batik dan juga tidak mudah pudar daripada jenis pewarna lainnya.
6. Kulit Buah Manggis
Buah yang terkenal dengan rasanya yang manis asem, seger, kulitnya juga bisa digunakan sebagai obat tradisional. Kulit buah manggis mempunyai zat tannin terbaik, yaitu zat warna yang dimiliki tumbuhan. Kulit manggis bisa menghasilkan warna merah, ungu, dan biru. Haluskan kulit buah manggis dengan cara ditumbuk, lalu rendam dengan larutan etanol, setelah itu dikeringkan sebelum siap digunakan sebagai bahan pewarna alami kain batik.
7. Daun Jambu Biji
Tanaman yang satu ini tentunya sudah tidak asing ya, karena memang banyak tumbuh di sekitar kita. Untuk mewarnai kain batik yang dipergunakan adalah daunnya. Daun jambu biji mempunyai senyawa yang sangat diserap oleh kain, dan bisa menghasilkan warna kuning sampai warna kecoklatan pada kain.
8. Pohon Soga
Ada tiga macam jenis pohon soga yang kulit kayunya bisa dipergunakan sebagai bahan pewarna alami :
- Soga Tegeran
Biasa dikenal dengan nama perdu berduri. Tanaman yang bisa ditemukan di wilayah Jawa, Madura, Kalimantan, dan Sulawesi ini bisa menghasilkan warna kuning untuk bahan pewarna kain batik.
- Soga Tingi
Memiliki kemiripan dengan pohon soga tegeran, perbedaannya bahwa soga tinggi memliki jenis daun majemuk yang bergerombol di ujung cabang. Warna yang bisa dihasilkan adalah merah gelap atau kecoklatan.
- Soga Jambal
Perbedaan dengan dua macam soga sebelumnya adalah, pohon sego jambal tumbuh lebih tinggi, bisa mencapai 25 meter lebih tinggi. Warna yang dihasilkan adalah merah kecoklatan dari batang kayunya.
9. Biji Kesumba
Biji kesumba biasanya dipergunakan untuk bahan pewarna makanan seprti margarin, keju, minyak salad, dan ikan. Dari biji kesumba ini akan menghasilkan warna merah oranye sebagai pewarna alami kain batik. Foto : pertanianku.com
10. Secang
Merupakan tumbuhan rempah-rempah, menghasilkan warna merah yang diekstrak dari bagian batangnya. Warna merah akan keluar setelah kayu secang diekstrak dari warna kuningnya. Foto : mediajabar.com
Demikian sobat batik, semoga artikel ini bermanfaat***
0 Response to "Mengenal 10 Pewarna Alami Untuk Membatik"
Post a Comment