Gedog, Batik Tuban Bermotif Geometris yang Indah
Batik Tuban memiliki motif-motif yang gemoteris. Disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan tanaman yang simetris. Ini dilakukan karena kain batik gedog merupakan kain hasil tenun yang agak kasar.
Untuk kalian ketahui ya sobat, tanaman yang dijadikan sebagai motif yaitu pohon kluwih, pohon kopi, pohon kemiri, pohon randu dan ganggang. Sementara untuk hewannya ada motif burung, serangga dan binatang melata. Namun yang lazim dipakai ialah burung merak dan burung segunting.
Berdasarkan warnanya, Batik Gedog memiliki empat jenis motif yang dapat disebutkan sebagai berikut:
- Pertama, batik putihan yang berwarna dasar putih dan bercorak biru tua atau hitam.
- Kedua, batik bangrod yang berwarna merah.
- Ketiga, batik pipitan yang memadukan warna merah dan biru tua.
- Keempat, batik irengan dengan warna dasar biru tua atau hitam disertai dengan corak putih.
Pembuatan Batik Gedog menggunakan pewarna alami.
Peduli lingkungan, para pembatik menggunakan bahan pewarna alami diantaranya pohon nila untuk mendapatkan warna ungu, mengkudu untuk warna merah dan mangga untuk warna kuning.
Asal Mula Gedog sebagai Batik Tuban
Lantas dari mana istilah gedog yang kemudian dikenal sebagai motif dalam Batik Tuban? Batik Gedog merupakan batik kuno yang hanya dibuat di daerah pedalaman kota Tuban, Jawa Timur. Sedangkan gedog tersebut diambil dari proses pembuatannya.
Dimulai dari proses kapas akan dipintal menjadi benang dan dianyam menjadi kain menggunakan alat manual yang mengeluarkan bunyi "dog..dog." Kain bertesktur ini juga dibatik menggunakan tangan sehingga tercipta suatu karya yang sangat cantik.
Pengrajin batik di Tuban, secara warisan membatik pada kain tenun. Dan untuk membedakannya dengan daerah lain, istilah gedog pun dipakai, bersanding dengan kata ‘Tuban’. Hal tersebut dikarenakan batik Gedog ini berasal dari Tuban, Jawa Timur.
Batik Tuban Bukan Hanya Motif Gedog
Batik Gedog memiliki tanda khususnya yaitu sebagai batik tulis. Setiap motif batik yang dituangkan pada kain tenun hingga kain katun, semua adalah batik tulis. Batik Tuban ini juga merupakan perpaduan dari tiga budaya yang pernah berkembang dan berdampingan dengan harmonis.
Oleh sebab itu, motifnya yang kaya dan bervariatif berasal dari penggabungan budaya-budaya tersebut.
Proses pembuatan Batik Gedog Tuban butuh waktu sekitar tiga bulan. Karena harus melewati proses panjang memintal benang, menenun, membatik dan pewarnaan dengan bahan alami sehingga warnanya awet dan tidak mudah pudar. Selembar kain batik tenun tulis Tuban mewakili kreativitas perajin yang tak pernah mati, selain juga kegiatan membatik yang mengandalkan bahan dasar dari alam.
Batik Gedog Tuban kaya akan motif, warna dan fungsi. Di Tuban, terdapat 100 ragam motif batik, 40 diantaranya sudah dipatenkan pemerintah daerah setempat sebagai upaya pelestarian budaya.
Keunggulan Batik Tuban adalah konsistensi perajin untuk melestarikan batik tulis. Batik tulis ini ada yang disebut batik lawasan atau batik alusan. Disana hanya ada beberapa perajin saja yang masih mengaplikasikan batik cap.
Sayang, batik Gedog yang indah ini ternyata merupakan peninggalan asal Indonesia yang hampir punah. Hal tersebut disebabkan karena salah satunya adalah semakin berkurangnya jumlah pemintal dan penenun muda yang dapat meneruskan tradisi membatik.
Hal ini dikarenakan banyaknya anak muda yang lebih memilih untuk bekerja di kota atar merantau daripada membatik dan meneruskan warisan tradisi ini. ***
0 Response to "Gedog, Batik Tuban Bermotif Geometris yang Indah"
Post a Comment