Keragaman Batik Papua dan Filosofinya
Batik Papua? Apakah sobat batik merasa aneh mendengarnya? Jika kalian sudah pernah ke sana, sedikit banyak akan tahu jika provinsi di timur Indonesia ini juga memiliki batik.
Ragam Batik Papua juga indah untuk dikoleksi, bagi kalian yang hobi mengoleksi aneka batik Nusantara. Kehadiran Batik Papua dengan keunikan corak dan motif yang eksotis, menambah keanekaragaman seni budaya batik Indonesia.
Motfinya merupakan perpaduan antara motif etnik khas Papua dan warna-warna yang cerah membuat batik Papua ini memiliki keunikan tersendiri. Batik khas Papua kebanyakan berbahan dasar katun yang memiliki sifat lembut dan dapat menyerap keringat.
Adapun pembuatannya adalah dengan cara ditulis atau bisa juga dicap, yang mana masyarakat Papua juga senang menggambarkan alam dan kebudayaan mereka di atas motif batik.
Sama seperti daerah penghasil batik lainnya yang memiliki sentra produksi, Papua juga memiliki sentra batiknya sendiri yaitu Jayapura, yang merupakan ibukota Propinsi Papua Barat.
Biasanya pekerjaan membatik di Papua juga dibagi-bagi. Untuk perempuan mengerjakan batik tulis sedangkan laki-laki membuat batik cap. Bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan Batik Papua adalah katun dan sutra.
Sumber : Instagram : batikpapuaindah |
Namun lantaran cuaca di Papua panas, sehingga lebih banyak menggunakan bahan katun. Dulunya pewarnaannya masih menggunakan pewarna alami yang berasal dari buah pinang. Namun saat ini lebih banyak menggunakan warna sintetis.
Selain itu banyak juga batik yang diproduksi dengan proses batik printing bermotif khas Papua. Adapula beberapa kain Batik Papua yang diproduksi di Jawa kemudian dijual di Papua. Bisa jadi hal tersebut dilakukan untuk menekan ongkos produksi.
Keanekaragaman batik Indonesia semakin lengkap dengan keberadaan Batik Papua ini. Meski dari sisi sejarah Papua tidak mengenal budaya dan teknologi membatik layaknya masyarakat di Pulau Jawa, namun kini sentra-sentra batik di Papua mulai tumbuh seiring berkembangnya Batik Papua.
Kita patut bangga dan ikut membudidayakan dan mengenalkannya kepada generasi muda. Batik khas daerah paling timur Indonesia ini layak dilestarikan dan dibimbing untuk bisa bersaing dengan aset nasional lainnya
Batik Papua bermula ketika Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan dari United Nations Development Programme (UNDP) untuk program pemberdayaan kebudayaan di Indonesia bagian Timur pada tahun 1985.
Dalam program pemberdayaan ini, pemerintah setempat secara khusus mendatangkan langsung pelatih batik dari Jawa, khususnya Yogyakarta.
Baca juga : Tampil Modis Dan Casual DenganTas Kanvas
Baca juga : Jualan Online? Aktifkan Instagram Bisnis Kalian
Baca juga : Keuntungan Membuat Blog untuk Jualan Online
Motif Batik Papua
Batik Papua memiliki sejumlah motif. Sama dengan batik di daerah lain, batik di provinsi ini juga dibuat dengan dasar filosif yang mengikutinya. Berikut ini adalah filosofinya:
1. Motif Burung Cenderawasih
Burung cendrawasih menjadi ikon Papua yang memiliki julukan “Bird of Paradise”. Keindahan bulu dan ekornya tidak tertandingi. Motif batik ini menonjolkan kecantikan burung cendrawasih dan alat musik Tifa.
Warna-warna batiknya didominasi hijau, merah, dan kuning keemasan. Batik bermotif burung cendrawasih yang gagah memberikan kesan tegas pada penampilan pemakainya.
Burung Cendrawasih yang fauna khas tanah Papua, memiliki bulu dan ekor yang indah. Lewat batik motif cendrawasih ini seolah menyampaikan pesan dari mana batik ini berasal.
Yang mana motif yang melekat menggambarkan kedekatan dengan alam yang lebih nyata. Warna-warna batiknya didominasi dengan warna hijau, merah, kuning yang keemasan.
2. Motif Tifa Honai
Batik Tifa Honai memiliki filosofi yang cukup kuat. Sesuai namanya, Honai sebagai rumah adat Papua melambangkan keluarga, sedangkan alat musik tifa menonjolkan kebahagiaan.
Keduanya bermakna kebersamaan keluarga yang bahagia. Motif ini juga terinspirasi kekayaan alam di Pulau Emas, seperti sumber mata air dan pemandangan yang indah.
Batik Tifa Honai memiliki makna filosofis yang mendalam, yakni rumah yang penuhi dengan kebahagian. Terinspirasi dari keindahan tanah Papua, seperti sumber mata air dan pemandangannya yang indah.
Juga Tifa merupakan alat musik Sali dari tanah Papua. Kekhasan Batik ini terletak pada motifnya yang terlihat anggun dan menarik yang menyemarakkan penampilan.
3. Motif Kamoro
Batik ini juga terkenal dengan nama Batik Papua Timika. Batik Kamoro terinspirasi dari suku asli Papua dengan keindahan alam dan keunikan seni ukirnya. Motifnya melambangkan simbol Patung Berdiri membawa tombak.
Penggunaan warnanya cenderung lebih berani, seperti kombinasi biru dan hijau, hitam dan kuning, merah dan merah muda.
Batik motif Kamoro memperkenalkan keindahan alam serta keunikan seni ukir Suku Kamoro. Motif batiknya melambangkan simbol Patung Berdiri membawa tombak.
Keunikannya terletak pada perbedaan gaya, ekspresi patung, baju atau aksesoris. Warna-warnanya pun cenderung lebih cerah, seperti kombinasi biru dan hijau, hitam dan kuning, merah dan merah muda.
4. Motif Asmat
Batik motif asmat mempunyai ciri-ciri yang sangat khas yaitu corak ukiran khas suku Asmat, seperti ukiran patung-patung duduk kayu suku Asmat. Batik ini juga memiliki warna yang lebih cokelat dengan campuran warna tanah.
Motif Asmat termasuk populer di Papua. Namanya diambil dari suku asli penghuni Bumi Cendrawasih. Batik ini umumnya didominasi corak ukiran khas suku Asmat, seperti patung-patung duduk kayu.
Warna batiknya pun memiliki ciri khas tersendiri, lebih cokelat dengan campuran warna tanah dan terakota (merah kecokelat-cokelatan).
Motif yang berasal dari salah satu suku asli Papua ini merupakan salah satu batik populer.
5. Motif Sentani
Batik motif Sentani memiliki ciri khas gambar alur batang kayu yang melingkar-lingkar dengan jenis warna hanya satu atau dua warna dan ada pula motif variasi dengan sentuhan garis-garis emas.
Memiliki julukan batik prada, Batik Sentani menggambarkan tanah Papua yang masih subur dengan hutan-hutan lebat dan segala kekayaan alamnya.
6. Motif Prada
Motif Prada menawarkan kemewahan dan kemegahan dengan sentuhan garis-garis emas. Batik ini biasanya juga dikombinasi warna hitam dan merah. Model yang berkelas menjadikan Batik Prada paling mahal dan indah dari Papua.
Produksinya menggunakan kualitas benang terbaik yang berbahan dasar sutra. Kadang mengandalkan bahan kain santung yang sangat mirip dengan sutra dan katun
7. Motif Asimetris
Batik asimetris memiliki corak yang berbeda kanan dan kiri, walaupun terlihat sama. Umumnya, batik ini perpaduan antara motif etnik khas Papua yang asimetris dan warna-warna cerah.
Tersedia dalam bahan satin dan katun yang licin, jatuh, serta tidak cepat kusut. Cocok digunakan untuk sehari-hari. ***
0 Response to " Keragaman Batik Papua dan Filosofinya"
Post a Comment