Seragam Batik, Kini Dipakai Pegawai Maupun Anak Sekolah
Seragam batik selalu menyenangkan buat saya pandang. Sebuah bentuk busana yang zaman saya kecil dahulu tidak pernah terbayangkan akan seperti sekarang ini.
Jangankan seragam batik, baju batik saja seingat saya nggak punya waktu kecil. Tetapi sekarang dengan gampang kita menemukan batik dengan corak sama dipakai oleh seluruh pegawai di sebuah kantor.
Lama saya tinggal di Jalan Sudirman, lingkungan saya semakin menguatkan keyakinan bahwa batik adalah karya agung yang harus dilestarikan.
Pegawai bank, pegawai negeri, pelajar, karyawan swasta lainnya pun dengan bangga memiliki seragam batiknya masing-masing.
Aturan Seragam Batik di Sejumlah Pemda
Berikut ini adalah beberapa Pemda di Indonesia yang mengeluarkan aturan terkait penggunaan batik dalam hari kerja mereka.
Pemkab Rembang, Jawa Tengah memiliki surat edaran (SE), nomor 060/2793/2018, tentang Penggunaan Pakaian Dinas.
Pakaian Dinas Harian (PDH) khaki (keki) yang semula digunakan seminggu dua kali yakni Senin dan Selasa, dirubah menjadi seminggu sekali setiap hari Senin. Sedangkan untuk hari Selasa sampai dengan Sabtu akan menggunakan PDH batik Lasem.
Namun setiap hari Jum’at, penggunaan pakaian olahraga hanya dikenakan saat olahraga saja, setelah itu pegawai diwajibkan kembali memakai PDH batik Lasem.
Lalu ada salah satu sekolah di Playen, Gunungkidul, Yogyakarta menggunakan batik berwarna-warni yang didesain oleh pihak sekolah sendiri.
Para siswa diwajibkan membuat sendiri baju batik sebagai seragam sejak menjadi siswa didik baru.
Ide pembuatan batik tersebut berawal saat Yogyakarta dinobatkan sebagai salah satu di antara kota batik di Indonesia.
Tak mau membuang waktu, pihak sekolah kemudian merespons hal itu untuk membuat aturan seragam batik dengan hasil karya siswa sendiri.
Mengingat motif batik setiap sekolah berbeda-beda, seragam ini dianggap sebagai identitas sekolah dan Indonesia.
Yang cukup menggemparkan ialah ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada awal 2016 menolak aturan pemakaian seragam dinas Pegawai Negeri Sipil di jajaran Pemprov Jateng.
Sebagai penggantinya ia justru memerintahkan jajarannya mengenakan batik. Ia menyatakan siap dipanggil oleh Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri karena keputusannya itu.
Ganjar mengaku mempertahankan pemakaian seragam batik untuk mendorong ekonomi masyarakat, khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik di Jateng.
Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mewajibkan siswa dari tingkat taman kanak-kanak hingga menengah atas untuk menggunakan pakaian seragam batik sejak 2010.
Daerah-daerah lain membuat peraturan tentang penggunaan batik sebagai salah satu seragam yang dikenakan siswa di sekolah. Saat ini hampir setiap sekolah memiliki seragam batik yang dikenakan pada hari tertentu.
Tak Lepas dari Pengakuan UNESCO
Batik dikenakan sebagai sekolah tak lepas dari ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.
Hal ini tentu saja membanggakan bangsa Indonesia karena sebelumnya batik pernah diklaim oleh negara tetangga. Tanggal itu kemudian diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sangat tanggap akan hal itu segera menjadikan batik menjadi seragam wajib bagi para siswa di sekolah.
Seragam Batik Menyeragamkan
Mengapa saya katakan seperti ini sobatbatik? Pernah nggak kalian melihat di sebuah sekolah yang pakaiannya dibebaskan?
Bisa jadi akan muncul kesenjangan karena perbedaan ekonomi orang tua siswanya. Nah, ketika akhirnya seragam ditetapkan di sekolah tak terlihat perbedaan tersebut.
Saya bangga ketika melihat seragam batik dikenakan. Bukan hanya menyatukan satu sekolah, satu kantor, namun menyatukan Indonesia.
Bukankah sekarang batik menjadi salah satu jenis kain yang bisa ditemukan di hampir semua daerah di Indonesia? Batik bukan hanya soal Solo, Yogyakarta, Pekalongan atau Cirebon.
Setiap daerah memiliki corak batik lokalnya masing-masing. Saat semuanya dijadikan seragam, begitu besar Indonesia ini.
Demikian sobat, semoga artikel seregam batik ini kembali mengingatkan kita akan warisan leluhur yang harus dilestarikan. ***
0 Response to "Seragam Batik, Kini Dipakai Pegawai Maupun Anak Sekolah"
Post a Comment