Cara Menyamak Kulit Binatang yang Benar (Umum)
Cara menyamak kulit binatang adalah salah satu tahapan penting dalam pembuatan sepatu atau produk lain dari kulit. Meski bukan pengusaha sepatu, nggak ada salahnya kalian memahami bagaimana melakukannya secara benar.
Jika cara menyamak kulit binatang tidak dilakukan dengan benar maka tidak akan bisa digunakan sebagai produk yang kualitasnya bagus. Nenek moyang kita sudah menggunakan kulit binatang buruannua untuk membuat mantel atau alas kaki.
Namun mereka belum menguasai cara menyamak kulit binatang sehingga tidak melakukannya. Binatang yang dibunuh lalu dikuliti, lalu kulitnya dijemur begitu saja dan saat kering digunakan untuk pakaian atau alas kaki. Bentuknya pun sangat sederhana.
Cara Menyamak Kulit
Cara menyamak kulit binatang untuk diolah lebih lanjut bisa dilakukan dengan dua cara. Mungkin ada cara lain namun pada dasarnya dua cara inilah yang banyak dipakai.
1. Cara Menyamak Kulit Tradisional
Dilakukan tanpa menggunakan mesin modern, masih mengandalkan tenaga manusia untuk melakukan penyamakan. Meski demikian jika dilakukan dengan cara yang baik dan benar hasilnya juga nggak kalah dengan penyamakan dengan cara modern.
2. Cara Menyamak Kulit Modern
Cara kedua ini biasa dilakukan oleh penguasaha yang besar karena harga mesinnya juga tidak murah. Produksinya juga kuantitasnya banyak. Sebab jika produksinya sedikit akan menggerogoti biaya produksi pengadaan mesin tersebut.
Karena mesin penyamakan modern pasti membutuhkan biaya tambahan lain. Misalnya listrik yang digunakan agar mesin bisa beroperasi.
Cara Menyamak Kulit Binatang yang Benar
Bila kalian ingin mengetahui atau bahkan mempelajari cara menyamak kulit sapi, kerbau, kambing, biawak, kelinci dan sebagainya bisa membaca artikel ini sampai tuntas.
Penyamakan juga bisa lho kalian lakukan terhadap kulit domba, ikan pari, ular, harimau dan buaya. Namun hati-hati, yang dimasak hewan yang umum dan tidak dilindungi saja. Daripada kalian tersandung persoalan hukum.
Sebelumnya saya jelaskan bahwa penyamakan kulit merupakan cara untuk mengubah kulit yang bersifat labil dan mudah rusak. Kerusakan tadi bisa karena pengaruh fisik, kimia dan biologi.
Dengan penyamakan maka akan menjadi kulit yang stabil terhadap pengaruh tersebut yang biasa disebut. Kulit samak memiliki sifat khusus yang sangat berbeda dengan kulit asli atau mentah, baik fisis atau khemisnya.
Secara garis besar ada tiga tahapan pokok dalam industri penyamakan kulit, yaitu:
1. Pretanning atau Pengerjaan Basah (Beamhouse)
Bertujuan untuk mengawetkan kulit mentah agar dapat bertahan hingga penyamakan sesungguhnya dilakukan. Kegiatan ini dinamakan dengan pengerjaan basah yang meliputi proses perendaman (soaking), pengapuran (liming), pembuangan kapur (deliming), baitsen (bating), dan pengasaman (pickling).
- Perendaman bertujuan untuk mengubah kondisi kulit kering menjadi lemas dan lunak.
- Pengapuran bertujuan untuk menghilangkan bulu dan epidermis, kelenjanr keringat dan lemak, zat-zat yang tidak diperlukan,memudahkan pelepasan subcutis, dsb.
- Pembuangan kapur bertujuan untuk menghilangkan kapur yang tergandung dalam kulit, karena penyamakan dilakukan dalam kondisi asam sehingga harus terbebas dari kapur yang bersifat basa.
- Bating merupakan proses penghilangan zat-zat non kolagen
- Pengasaman bertujuan membuat kulit bersifat asam (pH 3,0 – 35), agar kulit tidak bengkak bila bereaksi dengan obat penyamaknya.
2. Penyamakan (Tanning).
Diawali dengan kulit pickle direndam pada bahan penyamak, yang proses penyamakannya terdiri dari penyamakan nabati, penyamakan krom, penyamakan kombinasi, dan penyamakan sintesis.
Tahapan proses penyamakan disesuaikan dengan jenis kulit. Kulit dibagi atas 2 golongan yaitu hide untuk kulit dari binatang besar seperti kulit sapi, kerbau, kuda dan lain-lain. Satunya skin untuk kulit domba, kambing, reptil dan lain-lain.
Jenis zat penyamak yang digunakan mempengaruhi hasil akhir yang diperolah. Penyamak nabati (tannin) memberikan warna coklat muda atau kemerahan, bersifat agak kaku tapi empuk, kurang tahan terhadap panas.
Penyamak mineral paling umum menggunakan krom. Penyamakan krom menghasilkan kulit yang lebih lembut / lemas, dan lebih tahan terhadap panas.
3. Penyelesaian Akhir (Finishing)
Prosesnya terdiri dari pengetaman (shaving), pemucatan (bleaching), penetralan (neutralizing), pengecatan dasar, peminyakan (fat liquoring), penggemukan (oiling), pengeringan, pelembaban, dan perenggangan.
Kegiatan setelah penyamakan kulit terdiri atas pengetaman (shaving), pemucatan (bleaching), penetralan (neutralizing), pengecatan dasar, peminyakan (fat liquoring), penggemukan (oiling), pengeringan, pelembaban, dan perenggangan. Penjelasannya sebagai berikut:
- Pengetaman merupakan suatu kegiatan yang membuat kulit memiliki tingkat ketebakan yang sama.
- Pemucatan bertujuan untuk menghilangkan flek-flek besi, merendahkan pH, dan lebih menguatkan ikatan antara bahan penyamak dengan kulit.
- Penetralan dilakukan bagi kulit samak krom, karena kulit samak krom berkadar asam tinggi, sehingga perlu dinetralkan agar tidak mengganggu proses selanjutnya.
- Pengecatan dasar dilakukan dengan tujuan agar pemakaian cat tutup tidak terlalu tebal
- Peminyakan pada kulit memiliki tujuan antara lain untuk pelumas serat- serat kulit agar kulit menjadi tahan tarik dan tahan getar, menjaga serat kulit agar tidak lengket satu dengan yang lainnya, dan membuat kulit tahan air.
- Penggemukkan bertujuan agar zat penyamak tidak keluar ke permukaan sebelum kering.
- Pengeringan dilakukan bagi kulit atasan dengan tujuan untuk menghentikan proses kimiawi dalam kulit. Kulit yang diperah airnya dengan mesin atau tangan kemudian dikeringkan.
- Pelembaban dilakukan bagi kulit bawahan dengan tujuan agar kulit dengan mudah dapat menyesuaikan dengan kondisi udara di sekitar.
- Kegiatan akhir dari bagian ini adalah peregangan yang bertujuan agar kulit mulut secara maksimal. Sehingga dengan demikian, tidak akan mulur lagi setelah menjadi barang.
Semoga artikel cara menyamak kulit binatang ini memberikan manfaat bagi kita semua. ***
0 Response to "Cara Menyamak Kulit Binatang yang Benar (Umum)"
Post a Comment