Batik Bakaran...Apa Sih Uniknya?
Sebagai seorang yang dilahirkan dan dibesarkan di Pati, Jawa Tengah, nama batik Bakaran tentu sudah tidak asing lagi. Bakaran bukan berarti bakar-bakaran yaa, hehehe...Bakaran adalah nama sebuah Desa di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati yang merupakan sentra pembuatan batik Bakaran. Desa Bakaran berjarak kurang lebih 15km dari pusat kota Pati, dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 30 menit.
Desa Bakaran merupakan daerah pesisir yang pernah menjadi pusat perdagangan, yang dapat dilihat dengan adanya keberadaan pelabuhan Juwana. Pelabuhan ini sebagai tempat kapal-kapal berlabuh dan juga sebagai lokasi bisnis perniagaan termasuk jual beli batik.
Sumber : patikab.go.id |
Ciri Khas Batik Bakaran
Batik yang mempunyai ciri khas warna hitam, coklat, dan putih ini ternyata mempunyai 17 motif klasik yang sudah dipatenkan oleh Ditjen HAKI sebagai motif batik milik Pati. Beberapa motif itu diantaranya adalah motif blebak kopik, rawan, liris, kopi pecah, truntum, gringsing, sidomukti, sidorukun, dan limaran, dan lain sebagainya.
Bahan alami seperti kulit pohon tingi digunakan untuk menghasilkan warna coklat, kayu tegoran akan menghasilkan warna kuning, atau memakai akar kudu untuk menghasilkan warna sawo matang. Akan tetapi semakin lama, pewarna alami ini mengalami kesulitan untuk ditemukan, sehingga dalam perkembangannya batik Bakaran menggunakan pewarna sintetis. Alasan lainnya adalah warna batik yang cenderung gelap kurang diminati sehingga diperlukan inovasi dalam warna batiknya.
Sekilas kalau dilihat dari warnanya, batik Bakaran mirip dengan batik Madura yang khas dengan warna-warna cerah seperti merah, biru, hijau, dan kuning. Namun selain motif batiknya yang berbeda, batik Bakaran mempunyai ciri khas yang lain yaitu yang dinamakan "remekan" atau retakan. Remekan ini mempunyai filosofi sebagai simbol untuk menjalin kerukunan antar sesama manusia, dan untuk pasangan suami istri menggambarkan kelanggengan hubungan pernikahan dan tetap bahagia selamanya.
Remekan Tehnik Unik Dalam Batik Bakaran
Remekan adalah tehnik unik yang dipergunakan dalam pembuatan batik Bakaran. Caranya adalah dengan melakukan "peremukan" pada mori (kain batik) yang sudah digambar dengan lilin batik (malam) sebelum dilakukan proses celup warna. Jadi lilin batik yang pecah-pecah karena sengaja diremukkan akan menghasilkan motif abstrak berupa serabut halus yang nantinya akan menjadi latar belakang kain. Remekan inilah yang menjadi daya pikat utama batik Bakaran, yang kalo di daerah lain, misalnya Jogja atau Solo lilin batik yang pecah dianggap sebagai proses yang gagal ketika dalam proses pencelupan.ASN Kabupaten Pati Wajib Pakai Batik Bakaran
Sebagai apresiasi untuk perajin batik Bakaran dan karena batik Bakaran sudah menjadi salah satu ikon kota Pati, Pemerintah Kabupaten Pati mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga di lingkungan swasta memakai seragam dari batik Bakaran. Hal ini tentu saja membuat perajin menjadi semakin bersemangat karena perekonomian mereka menjadi meningkat.ASN Pemkab Pati apel dengan mengenakan batik Bakaran Sumber : patikab.go.id |
Penasaran ada sepatu boots made in Indonesia yang keren banget?klik disini
Seperti halnya batik Lasem, batik Bakaran jenisnya adalah batik tulis yang dikerjakan secara manual. Harga bervariasi tergantung kerumitan motif, proses pembuatannya dan juga bahan kainnya (kain mori). Untuk motif, batik Bakaran sudah mengalami inovasi sesuai permintaan pasar. Motif baru yang bertema maritim, seperti gambar ikan, udang, dan aneka satwa laut lainnya, banyak diminati selain motif klasik yang sudah ada.
Sedikit ulasan mengenai batik Bakaran ini semoga memberikan inspirasi untuk menambah koleksi Sobat batik yang sudah ada yaa.
0 Response to "Batik Bakaran...Apa Sih Uniknya?"
Post a Comment